Sidney, Dia Datang Untukmu

SENIN, 28 MARET 2011

Jika beberapa waktu  lalu saya pernah berbagi cerita tentang satu teman hebat dari Papua, kali ini mau speak tentang teman hebat satu lagi. Teman perempuan seusia saya, pernah satu kelas waktu klas 1 & 3 SMP. Satu sekolahan waktu SMA. Satu jurusan saat kuliah, meski beda kampus. Dia negeri, saya swasta.

Saya selalu bangga dengannya. Otaknya encer- very smart-, dan membuat saya haru bin bangga bin kagum bin ngiler dia dapat beasiswa S2 dari AUSAID di Sidney University  ambil jurusan Public Relation. Tahun depan start kuliahnya, selama 6 bulan ini preparasi. Dan akhir pekan lalu baru saja mengikat janji nikah dengan teman kuliahnya dulu. Heppy wedding !!

Sejak sekitar 3 tahun lalu dia pun bergabung di salah satu lembaga tinggi negara -populer lagi-Mahkamah bla-bla-bla, di desk humas. " Aku berasa seperti laskar pelangi yo" begitu bunyi kesekian sms yang saya masih ingat saat dia berkirim kabar lolos CPNS waktu itu. Saya yakin diapun masih amazing dengan keberhasilannya itu.
Jika tidak salah, dia beberapa kali ikut tes CPNS di Deplu, dan gagal. Mungkin juga di instansi lain. Alhamdulillah kali itu  cita-cita dia tercapai. Boyongan ke ibukota dan say bye-bye dengan pekerjaan sebelumnya.

Gak rutin, tapi kami selalu keep in touch lewat sms sejak kuliah. Jadi saling tahu up date kabar masing-masing. Terakhir ketemu tahun 2002 atau 2003 waktu dia ikut kakaknya tur kantor ke Jogja. Asyik banget bisa diajak nginap di kamar hotel Melia Purosani, hehhehe. Sebagai informasi, kakaknya yang tak kalah pintarnya ini lolos kuliah di kampus milik pemerintah  dan begitu lulus mengabdi di salah satu instansi kondang di negeri ini.
www.dinendras.wordpress.com

Sejak SD saya tau dia. Sering ketemu di beberapa kompetisi sekolah . Yang saya ingat dia ma 2 teman lagi, nih waktu SD jadi juara satu lomba P4 *masih zaman orba* se Jatim. Off course ya dia maju ke tingkat Nasional  *ngiri*. 

Ketemu satu sekolahan waktu SMP. Waktu pilihan kandidat perwakilan sekolah untuk maju ke kompetisi lagi, saya diajuin ma dia. Hehheeh dia tau saya juga pernah nyabet juara 3 IPS se-propinsi waktu SD *bukan pamer*, jadinya saya, dia, ma satu teman lagi dipasang deh buat ikut lomba. Hoohoooo dua kali berpartner ma dia hingga melaju lomba ke tingkat propinsi.

Tapi, bukan kompetisi itu  inti yang mo saya ceritakan. Saya begitu salut dengan kesederhanaan dia. Waktu persiapan lomba, saya tiap hari belajar di rumahnya-yang sebelumnya saya gak pernah tahu. Jadi akhirnya tahu sehari-harinya. Tinggal di rumah kontrakan sederhana, bersama ortu, kakak, ma adiknya. Pokoknya sederhana sekali kehidupannya, menurut saya. Wow tapi jangan salah dia ma sodara-sodaranya berotak encer semua. Bintang banget deh. Kayaknya gak ada satu pelajaran pun yang mereka  gak bisa. Eksak dan  Sosial dilahap abis . Hiks beda dengan saya yang takut setengah mati ma matematika dan konco-konconya.

Yang membuat saya salut, hingga saat ini dia tuh konsisten dengan style-nya. Apa itu ? Gak pengen bikin FB. Untuk social network dia hanya pake YM. Kalo gak lagi sibuk, dia suka panggil saya duluan lewat YM. Itu aja. "Komunikasi yang paling canggih menurutku ya YM," katanya waktu saya komporin bikin FB.

Sampai sekarang bahkan sampai nanti saya selalu mengingatnya, menjaga pertemanan dengannya. Menunduk dalam2 untuk semua keberhasilan yang dia raih satu persatu. Bahwa pintar adalah modalnya, iya. Tapi ada faktor lagi yakni kesungguhan dan keuletannya, termasuk doa yang tak kalah penting. Kan banyak diluar sana, orang pintar, tapi males, maunya dapet durian runtuh terus tanpa berusaha apa-apa. Atau lebih baik jadi orang biasa-biasa saja, tapi rajin. Hihiiiii.

Terbukti teman saya ini  gak pernah nyerah untuk mengejar mimpinya- rutin ikut tes CPNS sampe lolos atau tes-tes lain yang dia ikuti. Begitupula dengan beasiswa yang dia raih. Ehemm kalo saya rasanya udah gak punya energi untuk mengejar beasiswa. Tapi dia tidak. " Ya itu hasil perjuangannya ya ", kata salah satu teman kami mengamini kabar yang saya sampaikan itu. 

Ya, saya jadi belajar apapun cita-cita, atau mimpi yang tak masuk akal sekalipun, jika kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh gak gampang nyerah, pasti akan terwujud. Tidak meminta saja sering Tuhan memberikannya, apalagi yang kita minta sambil kita tunjukkan ikhitiar kita.
 

Inspirasi dari temanku
belajar keuletan dan kesungguhan dari mu

2 komentar:

  1. aku jadi pingin punya teman yang sangat inspiratif gitu Mbak Jen,

    BalasHapus
  2. @Elsa : wah Elsa, dirimu pun sudah menginspirasi byk orang kok...

    BalasHapus

Thank u telah meninggalkan pesan di box ini