Berjuang Menjadi Seorang Ibu


RABU, TEPAT DI HARI IBU 2010

Sore ini saya dibuat tak bisa berkata-kata dengan testimoni teman kuliah saya.
Awalnya saya sengaja nyapa dia chat ym. Bla-bla-bla tanya kabar dan si kecilnya yang baru 6 bulan. 

Ngalor-ngidul berbagi cerita, refreshing di sela-sela tugas kantor.
Ya,  saya smpt dpt crita sebelumnya sih  drnya kalo dia lumayan lama menunggu kehadiran si kecil. Malah sempat pula mo diajak ke Singapura oleh mertuanya untuk check-ricek termasuk ancang-ancang mo tiup rahim  disana. Kalo tdk salah ingat nikahnya April 2008 lalu, dan hamil pertengahan tahun 2009.

Dan sore tadi cerita lanjutnya membuat saya berkaca-kaca, terpana, dan mengucapkan kata luar biasa utk perjuangannya, demi menjadi seorang ibu.
htpp:abizakii.wordpress.com


Teman saya yang sekarang berada di sebuah kota di Sumatera ini bercerita dia dan suami sudah brobat kmana-mana. Dari medis hingga altenatif.  Katanya udah gak terhitung lah dokter kandungan dan alternatif mana aja yg telah dikunjungi. Pokoknya setiap ada yang bilang, langsung deh dijabanin. Saking semangatnya sempat pula nyasar ke alternatif yang udah di black list.

Pernah pula rela menempuh perjalanan hingga 3 jam lamanya diantar mertua ditengah hujan deras demi bertemu seorang dokter yg direkomendasikan.  
 Jam 3 pagi  nyampe ke t4 praktek dokter tersebut. "Makanya smp mertuaku nangis jeng.. smp bilang gini ; ya allah smg usaha anakku didgr engkau ya allah..hujan2 jam 3 pagi msh jabanin dokter", tulisnya dlm percakapan ym kami.

Selain itu segala resep yang diberikan teman maupun kenalan langsung pula dipraktekkan. Dari rutin minum jus kecambah , dan ramuan kemiri-ketumbar sangrai-telur ayam kampung, dicampur madu untuk diminum suami tiap hari.

Setelah 1,5 bulan rutin mencoba resep tersebut termasuk sgl upaya ke dokter dan alternatif, amanah tersebut akhirnya diberikan olehNYa. Putri kecilnya sekarang berusia 6 bulan. Cantik, lucu, dan menggemaskan yang kerap saya liat di wall FB  sang bunda. 

Hari ini saya belajar betapa mulianya seorang ibu, bahkan disaat berjuang menjadi seorang ibu.

2 komentar:

  1. *terharuuuuuu* :cry:

    Memang yaa perjuangan seseorang untuk mendapatkan gelar ibu betul2 harus melalui pendidikan yang ruarrrhhhh biasa dahsyatnya (khususnya yg sudah lama mengidam2kan), mulai dari periksa2 organ intim via USG transvaginal, disuntik2 hormon yang bisa bikin badan melar, ngejalanin HSG yang sempat bikin parno, terapi asam folat, terapi minum susu kehamilan padahal belom hamil, berhasil hamil tapi akhirnya keguguran, bangkitin PD utk bisa yakin akan hamil lagi, ngadu sama Allah sambil nangis karena siklus menstruasinya tepat waktu, ge er-ge er ga jelas waktu telah haid 2 hari dan jadi deg-degan baca tespack yang buntutnya selalu negatif (huwaaaa all this facts i've been there)... dan seandainya semua rangkaian program2 itu berhasil, pendidikan yang super dahsyat masih menanti di depan gak tanggung2 selama 9 bulan yang sebenarnya kebahagiaan demi gelar Ibu tsb sangat mungkin dibayar dengan nyawa... :cry:

    Tapiii,,, coba tanya ke semua perempuan yang sudah menikah, pasti 99% akan berjuang mati-matian untuk bisa lulus dari pendidikan ini demi bisa mendapat titel "IBU" "BUNDA" "MAMAH" "EMAK" "MIMI" "MOMMY" atau apapun sebutannya.

    Ibu...
    Itulah gelar paling mulia dari pendidikan hidup yang pernah ada di bumi ini

    Eniwey, selamat hari ibu ya jeng!

    BalasHapus
  2. Ya mbak, hhuhuuuu tyt utk menjadi seorang ibu luar biasa perjalanannya. Apalagi spt aku yg samsek blm prnh merasakan amazing-nya hamil. Dan usaha yg kulakukan dibanding crita tmnku diatas tyt ga ada apa2nya. Cry malu.

    Selamat hari ibu jg mbak...

    BalasHapus

Thank u telah meninggalkan pesan di box ini